Jika Anda membayangkan apakah mungkin untuk memulai dan mengakhiri tahun dengan sesuatu yang besar, temui cover Desember kami, Zulfa Maharani. Di Februari 2019, dia membintangi Dilan 1991, salah satu film box office Indonesia, dan mengakhiri tahun dengan penampilan yang mencuri perhatian di Bebas, pada Oktober 2019. Dengan film terakhir yang masih segar di bioskop, kami berbicara dengan bintang yang sedang naik daun ini tentang bagaimana dia terlibat di Bebas, hidup sebagai seorang aktris, dan proyek ke depannya.
Contents
- 1 Zulfa Maharani, si Bintang yang Tertangkap
- 1.0.1 Bisa ceritakan awalnya mulai berakting?
- 1.0.2 Adakah tokoh di film yang menginspirasi Anda mengejar karir dalam dunia akting?
- 1.0.3 Anda baru saja memainkan sebuah peran di Bebas, sebuah adaptasi dari film Korea Selatan Sunny, yang disutradarai oleh Riri Riza. Bagaimana perasaan Anda tentang ini?
- 1.0.4 Apa yang Anda sukai dari naskahnya?
- 1.0.5 Ketika pertama kali menonton Bebas, adakah adegan yang ternyata mengejutkan untuk Anda?
- 1.0.6 Jadi Bebas adalah jenis film yang akan membawa Anda bernostalgia di masa SMA. Apakah Anda memiliki pengalaman serupa dengan yang di film ketika SMA dulu?
- 1.0.7 Apakah menurut Anda lebih mudah memainkan peran sebuah tokoh daripada menjadi diri sendiri?
- 1.0.8 Apakah Anda menikmati perhatian sebagai aktris yang dikenal banyak orang?
- 1.0.9 Apa yang sedang Anda kerjakan saat ini?
- 1.0.10 Nasihat apa yang akan Anda berikan ke anak muda yang ingin terjun ke industry film?
Zulfa Maharani, si Bintang yang Tertangkap
Bisa ceritakan awalnya mulai berakting?
Semuanya dimulai karena Saya adalah orang yang sangat introvert dan pemalu. Untuk alasan itu, Saya bergabung ke grup teater agar bisa lebih baik dalam berbicara di depan umum. Orangtua Saya ingin supaya bisa lebih terbuka di publik. Bergabung dengan grup teater membuat Saya ditawarkan bermain di sinetron Si Kriwil. Awalnya Saya bahkan tidak ingin melakukannya karena tidak merasa kalau akting adalah passion Saya.
Adakah tokoh di film yang menginspirasi Anda mengejar karir dalam dunia akting?
Ada banyak! Tapi Saya sangat ingin bermain sebagai Matilda. Saya suka karakternya. Bahkan beberapa tahun belakangan, Saya selalu ingin tampil sebagai dia pada Halloween. Saya merasa Matilda adalah karakter yang sangat unik dan lucu. Jadi jika satu hari nanti terdapat peran yang mirip seperti itu, Saya akan sangat senang untuk memainkannya.
Anda baru saja memainkan sebuah peran di Bebas, sebuah adaptasi dari film Korea Selatan Sunny, yang disutradarai oleh Riri Riza. Bagaimana perasaan Anda tentang ini?
Rasanya sangat sangat beruntung diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari bebas dengan Riri Riza dan Mira Lesmana di mana semua pemerannya menakjubkan! Selain itu juga karena proses kasting yang memakan waktu tiga bulan sebelum bisa tahu kalau Saya dapat perannya. Jadi, ya, Saya beruntung menjadi bagian dari Bebas, dan Dilan 1991, tentu saja! Khususnya, karena Dilan adalah salah satu film yang memecahkan box office Indonesia.
Apa yang Anda sukai dari naskahnya?
Beruntung sekali bahkan untuk ditelepon oleh Miles Films untuk ikut kasting karena Saya tahu banyak orang akan senang untuk bergabung dengan proyek mereka. Rasanya seperti Saya sudah dilihat oleh Riri dan Mira. Proses reading-nya cukup lama karena film ini menceritakan kisah enam sahabat, tapi di kenyataannya masing-masing aktor baru saja saling bertemu. Proses reading yang panjang ini adalah permulaan dari persahabatan kami. Sudah sampai ke titik di mana kami bahkan mengetahui hal-hal terburuk tentang masing-masing sekarang!
Ketika pertama kali menonton Bebas, adakah adegan yang ternyata mengejutkan untuk Anda?
Ada banyak! Kami memutar film tersebut sebelum ditayangkan ke publik. Saya dan pemain yang lain terkejut akan betapa nyatanya pertemanan kami di film! Adegan tawuran adalah salah satu adegan tersulit tapi Saya senang dengan hasilnya.
Jadi Bebas adalah jenis film yang akan membawa Anda bernostalgia di masa SMA. Apakah Anda memiliki pengalaman serupa dengan yang di film ketika SMA dulu?
Sepertinya bagian nge-geng karena Saya punya geng sendiri di sekolah dan tentu saja bukan di bagian tawurannya. Ngomong-ngomong, ini bukan bocoran dari film sih, tapi semua aksi rebel di film adalah bagian dari karakter yang tidak suka melihat orang lain dirisak. Dan itu adalah hal yang sama dengan geng Saya ketika SMA dulu. Teman-teman Saya selalu jadi yang tidak pernah takut dengan para senior.
Bisa dibilang begitu karena dengan memainkan karakter orang lain, Saya bisa mengerti orang-orang. Saya suka melakukan hal tersebut kerena itu menantang dan Saya pikir menjadi diri sendiri sudah dilakukan seumur hidup. Jadi rasanya seperti menantang diri sendiri melalui akting.
Apakah Anda menikmati perhatian sebagai aktris yang dikenal banyak orang?
Sepertinya Saya masih manusia yang sama. Masih suka nonton sendirian di bioskop, masih bisa makan sendirian, dan jika ada seseorang yang mengenali Saya dan minta berfoto, itu juga tidak apa-apa. Rasanya Saya masihlah Zulfa yang sama di kampus atau di mall. Tidak seperti Saya tiba-tiba berubah jadi seseorang yang berlaku seperti, “Saya seorang aktris!”
Apa yang sedang Anda kerjakan saat ini?
Saat ini sedang mengerjakan serial tv. Saya juga sedang menyelesaikan skripsi jadi saat ini tidak berencana untuk ikut proyek jangka panjang setidaknya sampai lulus nanti.
Nasihat apa yang akan Anda berikan ke anak muda yang ingin terjun ke industry film?
Saya masih menapaki karir juga. Tapi yang terpenting adalah jujur pada diri sendiri. Itu salah satu hal yang paling Saya ingat dari Riri: jangan mencoba untuk menjadi orang lain. Alasan mengapa rekan pemain lain dan Saya dipilih memerankan tokoh tersebut adalah karena kami tidak mencoba menjadi seseorang yang bukan kita. Jika Anda juga seorang introvert seperti Saya, cobalah lebih terbuka. Itu juga hal yang akan membantu untuk karir Anda.
Baca Juga: Koleksi Kolaborasi COTTONINK x Ideku Handmade yang Dinantikan Sudah Tiba!