Jika Anda sering marah-marah dan merasa kemarahan mengontrol sebagian besar kehidupan, maka tulisan tentang bagaimana kelola kemarahan ini tepat untuk Anda.

Sangat penting untuk menyadari dan mengenali bagaimana kemarahan memberi dampak pada kehidupan. Mungkin Anda pikir masalah kesehatan yang dialami disebabkan oleh alasan lain. Tapi ada penelitian yang menunjukan kalau kemarahan dapat berdampak besar dan menghancurkan kesehatan, baik fisik maupun mental.

Kita hidup di dunia yang bipolar. Di mana ada kebahagiaan, akan ada juga kesedihan. Ketika ada matahari, ada juga hujan. Ada tawa dan ada juga kemarahan. Bahkan orang paling tenang di dunia sekalipun bisa juga marah pada satu titik karena terdapat interaksi, keadaan tertentu, dan orang-orang yang belum sembuh.

Itulah mengapa kita perlu mempelajari bagaimana cara yang tepat dalam kelola kemarahan. Siapkan diri Anda dengan secangkir teh kamomil dan bacalah cara-caranya di bawah ini!

Cara Mudah Kelola Kemarahan

Keajaiban Nafas

Lain kali ketika marah, cobalah langusung berfokus pada pernapasan Anda. Apakah Anda benar-benar sedang bernapas atau menahannya karena tingkat kemarahan yang sedang berlangsung?

Tariklah napas panjang. Visualisasikan udara biru yang menenangkan masuk, sementara udara merah yang menyakitkan dan agresif keluar. Kami yakin Anda ingin menjadi seseorang dengan udara menyembuhkan yang ajaib mengalir di seluruh tubuh.

Bernapaslah sepanjang yang dibutuhkan hingga Anda sampai di titik di mana merasa lebih tenang dari sebelumnya.

Kesadaran Tubuh

Perhatikan di mana kemarahan paling terasa di tubuh Anda. Apakah di dada atau mungkin di area perut?

Kendurkan bahu dan gerakan tubuh dengan cara yang sehat dan penuh cinta kasih. Melakukan yoga dan menari bisa dicoba. Atau jika Anda lebih nyaman dengan berlari atau berjalan kaki, lakukanlah.

Tuangkan Kemarahan dalam Tulisan

Ketika tubuh sudah bergerak dan Anda sudah memahami kalau kemarahan sebagai emosi yang mempengaruhinya, saatnya Anda menuliskannya. Ambil jurnal, duduklah di tempat sunyi di mana tidak ada orang yang akan mengganggu, dan tuliskanlah jawaban dari semua pertanyaan berikut ini:

  • Apa yang memicu kemarahan Saya?
  • Apa bagian yang belum sembuh yang Saya lihat selama merasakan amarah tadi?
  • Apa yang menahan Saya untuk merasa lebih baik?
  • Aktivitas apa yang bisa membuat kemarahan Saya mereda saat ini?
  • Mengapa Saya menyalahkan diri sendiri untuk masalah ini?

Lukiskan Kemarahan Anda

Bebaskan diri dengan semua warna dan bentuk yang keluar dari Anda! Lepaskan beban emosional dengan melukiskannya. Anda akan melihat betapa menakjubkannya bisa membebaskan diri dari perasaan marah.

Ini adalah cara menakjubkan untuk melepaskan diri. Mungkin Anda bisa mengubah kemarahan dalam diri menjadi sebuah kupu-kupu yang cantik atau ular atau sekadar garis-garis kacau yang bisa melepaskan diri Anda. Cobalah!

Jangan Bereaksi dalam Kemarahan

Ini dapat berakhir dengan buruk karena selama kemarahan terjadi, orang-orang menjadi impulsif dan sering tidak sadar akan dirinya dalam melakukan sesuatu. Sering juga orang-orang bereaksi pada kemarahan Anda dengan kemarahan juga. Ini tentu tidak akan bermanfaat bagi siapa pun yang terlibat.

Sebaiknya cobalah beri tahu sesuat yang membuat Anda tidak nyaman sedamai mungkin. Percakapan damai tentang ketidaknyamanan lebih bermanfaat dari pada berdebat dan bertengkar.

Ingatlah kalau bereaksi pada apa yang membuat Anda marah tidak akan memproses pemicunya, ia hanya akan membuatnya semakin buruk.

Dengarkan Trauma Anda yang Belum Sembuh

Anak kecil dalam diri kita sangatlah cerdas. Mereka selalu coba berkomunikasi melalui perasaan dan emosi.

Apakah kemarahan yang terlalu sering kepada pasangan disebabkan karena sebenarnya Anda memiliki ketakutan dan kegelisahan yang berdasarkan dari perasaan kalau Anda tidak cukup baik dan si dia akan memutuskan hubungan kalian? Atau Anda hanya merasa secara keseluruhan tidak dicintai sehingga itulah mengapa Anda mudah sekali tersinggung dan marah?

Anda harus mendengarkan apa yang menyebabkan rasa sakit itu, alasan utamanya. Kemarahan mungkin hanya topeng. Bagaimana orang lain berlaku tidak ada hubungannya dengan kita. Kita adalah alasan utama dari ‘mengapa’.

Itulah mengapa mendengarkan diri sendiri dan menyembuhkan trauma adalah sesuatu yang sehat.

Menjalani Kehidupan yang Sehat dan Seimbang

Secara keseluruhan, ketika Anda menjalani kehidupan yang sehat, gembira, dan seimbang, akan lebih mudah untuk mengelola emosi dan perasaan. Ini karena kita merasa berada dalam keadaan terbaik dan tidak ada ruang bagi sampah-sampah yang tidak perlu.

Ketika Anda makan dan tidur dengan baik, bergerak, lebih kreatif, dan menjalani tujuan hidup yang sudah ada, kehidupan akan jadi lebih baik!

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Perlu Ada di Lemari Kapsul

You May Also Like