Paris tidak hanya memiliki banyak tempat menarik, tapi juga memiliki atmosfir yang menyenangkan. Hujan tidak membuatnya kelam tapi malah memberikan vibe menarik terlepas dari kelembapannya dan udara yang dingin. Vanessa Celia (@vanessclx_) akan membawa kita berkeliling di kota cinta yang terkenal. Baca ceritanya ketika mengunjungi salah satu kota luar biasa di Eropa berikut ini.

Paris yang Luar Biasa

Ceritakan tentang diri Anda

Hai Saya Vanessa Celia, seorang mahasiswi desain grafis di BINUS University. Berusia 22 tahun dan tertarik pada makanan, traveling, kecantikan, dan fesyen.

Kota apa saja yang dikunjungi ketika traveling ke Perancis?

Saya dan keluarga ke Eropa untuk menghadiri pernikahan saudara. Paris adalah salah satu kota yang dikunjungi ketika traveling ke Eropa bersama dengan beberapa kota di Jerman dan Belanda. Setiap negara memiliki warna tersendiri dan secara keseluruhan, ini adalah perjalanan yang menyembuhkan untuk Saya.

Ceritakan tentang tempat favorit yang dikunjungi dan mengapa tempat tersebut spesial?

Saya tipe orang yang selalu menghargai momen. Bagi Saya, semua tempat yang dikunjungi memiliki percikannya sendiri dan tentu saja masing-masing punya tempat di hati. Saya pergi ke kota cinta dengan orang-orang yang Saya cintai, jadi tentu saja waktu yang dilewati terasa ajaib.

Tapi jika harus memilih, Saya akan menyebut Menara Eiffel dan sebuah kafe dekat hotel tempat kami menginap bernama Pret A Manger yang secara harafiah artinya siap makan.

Beberapa bulan sebelum perjalanan Saya membayangkan melihat menara terkenal itu secara langsung dan Saya merasa merinding. Saya tidak sempat menyentuhnya, kami hanya berjalan-jalan di sekitarnya dan makan siang serta berfoto.

Cafe Pret A Manger adalah tempat sarapan di hari kedua dan menurut Saya sesuatu yang menarik untuk memulai hari. Makanannya enak dan orang-orang yang mengambil pesanan kami semuanya ramah.

Seperti apa cuaca dan orang-orang di sana?

Sayangnnya, hujan turun di Paris selama dua hari berturut-turut pada kunjungan tiga hari di sana. Jadi rasanya dingin dan lembap. Tapi Paris memiliki warna tersendiri. Sebagai mahasiswi desain grafis bisa dibilang Saya adalah orang yang visual. Paris memiliki warna kehijauan, hangat, dengan sedikit tekstur kumuh. Dan hujan menambah vibe kelam (dalam maksud unik) pada hari-hari kami di Paris.

Orang-orang di sana cukup ramah terlepas dari rumor yang sering terdengar. Terbukti juga kalau kita harus selalu waspada di Metro. Selalu ingat untuk menjaga barang bawaan jika berencana bepergian menggunakan Metro.

Adakah aturan atau adat menarik yang Anda ketahui selama berada di sana?

Saya memusatkan fokus pada adat sosial dan daftarnya yang sebenarnya pendek. Berikut ini beberapa hal yang Saya temukan sebelum berangkat ke sana.

La bise adalah ciuman di pipi untuk menyapa teman baik, saudara, dan anggota keluarga. Kita sebenarnya mengadopsi tradisi ini dari mereka dalam bentuk cipika cipiki.

Selalu menyapa sebelum apapun itu. Sesederhana ‘bonjour’ atau excusez-moi s’il’ tidak akan pernah salah.

Ternyata Paris tidak terlalu suka ide ‘makanan cepat saji’. Orang Perancis cinta dan sangat mengapresiasi makanan. Untuk mereka, makan makanan yang layak adalah hal yang sangat penting. Makanlah sambil duduk, nikmati setiap rasa dan momenya dengan orang yang tepat jika ingin berlaku seperti penduduk sana.

Apa hal tentang Paris yang Anda temukan dan membuat Anda senang?

Sepertinya bisa dibilang klasik untuk Saya. Fakta kalau Paris dikenal sebagai Kota Cinta sejak lama (sampai sekarang) tentu saja menarik untuk Saya. Selalu membayangkan seperti apa rasanya berada di kota ini, vibe dan aura seperti apa yang dibawanya, kejutan macam apa yang menunggu kami di sana, dan lain-lain.

Adakah fakta atau trivia menarik yang Anda ketahui tentang Paris?

Sepertinya salah satunya adalah kalau lonceng utama Katedral Notre Dame memiliki nama yaitu Emmanuel. Kami sempat mengunjungi Notre Dame yang sedang dalam perbaikan. Sayang sekali tempat ini sedang tidak bagus ketika kami di sana. Kami berharap bisa kembali lagi jika ada kesempatan.

Ke mana pecinta makanan harus pergi jika traveling ke sana?

Kami tidak benar-benar berburu makanan karena keterbatasan waktu saat berada di Paris. Kebanyakan kami makan di pinggir jalan dan makan malam di restoran dekat hotel. Tapi seorang teman merekomendasikan restoran bagus dekat Menara Eiffel bernama FIRMINE. Tapi sayang sekali kami tidak sempat makan di restoran itu.

Apa momen tak terlupakan ketika traveling ke sana?

Fakta kalau hujan turun di Paris. Kami berharap langit biru yang cantik tapi malah disapa dengan cuaca kelam. Meskipun Paris jadi basah dan udara lembapnya terasa janggal di kulit, Saya merasakan Paris di kala hujan. Paris benar-benar cantik di kala hujan.

Adakah tips untuk traveler?

Sejujurnya Saya juga masih cupu. Hanya saja keluarga Saya suka traveling tapi harus tetap sadar pada kennyataan kalau kegiatan itu tidaklah murah. Kami tidak punya tips dan trik terbaik untuk traveling, apalagi di Paris kami hanya menghabiskan tiga hari dua malam. Tapi satu hal yang pasti adalah berbuat baik pada orang lain, percayalah pada insting Anda, cobalah hal baru yang menarik, tetap waspada dengan sekitar, dan selalu travel dengan penuh bersyukur.

Baca Juga: Nino Kayam dan Kisah Persaudaraan dalam Bermusik

You May Also Like