Menyabotase diri adalah ketika kita berperilaku dengan cara yang bertentangan dengan apa yang kita inginkan dan yang kita tahu baik untuk kita. Ini bisa mengenai berbagai area dalam kehidupan, tapi secara khusus merugikan ketika berkaitan dengan kesehatan kita. Perasaan tidak dapat membantu diri sendiri sangat tidak memberdayakan dan menyebalkan!

Kunci yang perlu diketahui adalah Anda tidak bercacat atau seseorang yang tidak baik jika menyadari hal ini terjadi pada kehidupan Anda. Ada banyak alasan mengapa kita menyabotase diri. Kali ini #cottoninkteam akan membagikan beberapa alasannya.

Alasan Anda Suka Menyabotase Diri

Konflik Internal

Sejujurnya, semua aksi sabotase diri kembali lagi pada bentuk konflik internal. Tapi bagaimana menyadarinya adalah ketika sebagian diri Anda memaksakan sebagian diri lainnya melakukan sesuatu yang tidak disukai. Contohnya, jika secara alami Anda suka rebahan dan benar-benar menikmatinya, hanya karena otak logis memutuskan kalau bangun lebih pagi untuk rutinitas pagi adalah ide yang bagus, bukan berarti hal itu akan terjadi dengan mudah–ini akan menciptakan konflik internal!

Begitu juga jika Anda sangat menyukai cake dan otak diet Anda bilang kalau itu tidak boleh didekati untuk sementara waktu, ia memang akan menang untuk beberapa hari atau minggu, tapi lama-kelamaan konflik tersebut akan menghasilkan rasa cinta Anda terhadap cake menang! Ini bisa jadi sangat sulit karena ketika kita lama kelamaan menyerah, kita akan merasa seperti sebuah kegagalan, cacat, dan memalukan. Di mana hal tersebut hanya akan membuat segalanya jadi lebih buruk.

Kelayakan

Jika, secara tidak disadari, Anda tidak percaya kalau Anda laya untuk langsung atau apapun tujuan yang dimiliki, Anda akan menemukan kalau aksi dan perilaku Anda akan melakukan segala hal untuk membuktikan apa yang dipercaya oleh alam bawah sadar tadi. Otak kita terhubung untuk mencari bukti untuk membuktikan apa yang dipercaya dalam diri–seringnya apa yang dipercaya ini tercipta seiring kita bertumbuh dan bahkan membentuk cerita yang kita ceritakan pada diri sendiri tentang posisi kita di dunia. Jika Anda tidak merasa layak akan kebahagiaan atau kesuksesan, Anda mungkin menemukan kalau perilaku dan aksi tersebut sebenarnya hanya menguatkan kepercayaan internal.

Kepercayaan Alam Bawah Sadar

Tidak hanya terkait pada perasaan kelauakan, kepercayaan alam bawah sadar bisa mengambil berbagai bentuk dan lagi-lagi seringnya terbentuk seiring kita tumbuh dewasa. Keseluruhan area kepercayaan alam bawah sadar sangatlah besar. Mereka bisa termasuk banyak hal dari pengalaman kita sebagai manusia. Tapi ketika kita mulai mengendalikannya, ia bisa jadi sangat transformasional.

Perfeksionis

Ini adalah aspek menarik dari menyabotase diri. Pernahkah Anda memulai hari dengan makan-makanan sehat lalu memakan sepotong kecil cokelat dan merasa hari langsung kacau? Kita sering memiliki cara yang sulit melihat hal-hal selain sesuatu yang salah dan bukan yang benar. Begitu pula kita bisa merasakan dorongan untuk memperburuk situasi hanya karena sepotong kecil cokelat.

Kegembiraan yang Tidak Cukup

Rasanya ini adalah alasan terbesar kita suka menyabotase diri. Karena jika segala kebutuhan terlengkapi dan merasa bergembira, keinginan untuk menyabotase diri akan menghilang dengan sendirinya. Ketika secara metaforikal kita mengunci diri dalam kandang dan meminta terlalu ketekunan diri sebagai contoh, maka lama-lama kita akan menyabotase diri sendiri. Kita diatur untuk mencari kebahagiaan di mana hal itu sebenarnya sesuatu yang bagus! Masalahnya adalah ketika kita memiliki konflik internal tersebut dan menganggap sesuatu yang membawa kebahagiaan sebagai sesuatu yang buruk.

Kabar baiknya adalah semua area ini bisa dialamatkan dengan cara yang membiarkan Anda menciptakan sesuatu yang mengubah hidup secara ajaib. Pola pikir bukanlah sebuah akhir, tapi ketika Anda bisa mengendalikannya, Anda akan dengan lembut terus-terusan memperbaharui pikiran dan pada akhirnya sikap Anda!

Baca Juga: Anti Cengo di Musim Liburan, Yuk Travelling dari Rumah

You May Also Like