Aktris yang sedang naik daun, Sheila Dara Aisha, adalah seseorang dengan bakat cemerlang yang sudah memainkan peran penting di beberapa film dan serial web. Ia membuat namanya dikenal dengan kemampuan aktingnya sejak duduk di kelas 3 sekolah dasar dan terus bersinar hingga sekarang. Jika Anda sudah menonton perannya sebagai Ayu di ‘Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode’, Anda tahu yang sedang kami bicarakan.

Sheila Dara Aisha Sang Aktris Berbakat

Bagaimana Anda memulai karir berakting?

Saya tidak berencana untuk menjadi aktris sebenarnya. Ibu Saya punya sanggar untuk mengajarkan akting pada anak-anak. Suatu hari, murid di sana diajak untuk ikut kasting sinetron berjudul ‘Bidadari’. Saya sebenarnya datang hanya untuk mendukung teman-teman saja, tapi akhirnya diajak berpartisipasi dan mendapatkan peran di sinetron itu. Saya bergabung dengan sinetron it sampai kelas 4 sekolah dasar sebelum berhenti berakting.

Singkat cerita, sekarang Saya sudah berkuliah dan bergabung dengan sebuah label rekaman karena musik selalu menjadi passion utama Saya. Sayangnya, bahkan sampai lulus kuliah dan kontraknya selesai, Saya belum menciptakan apa-apa. Saya sangat sibuk saat itu dengan kehidupan kuliah. Lalu salah satu manajer dari label rekaman tersebut memutuskan untuk menjadi manajer Saya, namun Ia benar-benar meminta untuk Saya untuk berakting lebih dulu. Saya tidak pede awalnya tapi banyak yang mendukung, jadi Saya coba. Setelah beberapa lama, Saya menyadari kalau akting adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan.

Sheila Dara Aisha

Siapa yang menjadi inspirasi dalam berakting?

Saya suka Acha Septriasa. Sudah bekerja sama dia beberapa kali dan bisa dibilang dia adalah aktris yang berbakat. Interpretasinya terhadap peran yang dimainkan benar-benar bagus. Pertama kali bekerja sama dia di ‘Sabtu Bersama Bapak’. Kami membaca naskah bersama dan saat itu, Saya melihatnya membangun semesta berbeda untuk peran yang akan dia mainkan. Benar-benar menarik untuk melihat bagaimana dia menanyakan dirinya tentang “Bagaimana hubungannya dengan suaminya” atau “Apa yang memengaruhi dalam prosesnya mengambil keputusan?”.

Kali kedua bekerja sama adalah untuk ‘Bunda: Kisah Cinta Dua Kodi’/ Di sana dia memainkan karakter yang sangat rumit, di mana dimainkan dengan sangat baik olehnya. Selama bekerja bersama, Saya belajar kalau sebagai aktris, peran yang dimainkan tidak terbatas pada naskah saja. Saya belajar untuk selalu memperlakukan peran yang akan dimainkan sebagai seorang manusia sungguhan.

Apa peran favorit yang pernah Anda mainkan?

Baru-baru ini, Saya bermain di sebuah serial web berjudul ‘Mengakhiri Cinta dalam 3 Episode’/ Bisa dibilang Saya mendapat tanggung jawab yang lebih besar dalam memainkan Ayu. Saya bisa menghubungkan diri dengan kisahnya Ayu di serial tersebut, karena lebih kurang, Saya memiliki pengalaman yang cukup mirip seperti dia – meskipun bukan pada titik di mana pernikahan sudah direncanakan. Tapi membaca naskahnya membuat Saya seperti, “Hei, rasanya Saya seperti tahu cerita ini!” [tertawa].

Pertanyaan satu ini datang dari #CottoninkTeam: bagaimana rasanya bekerja bersama Dion Wiyoko?

[Tertawa] Menyenangkan. Kami sudah bekerja bersama sejak ‘Sunshine’, jadi lebih mudah untuk kami mendapatkan chemistry satu sama lain dan berbincang. Karena, sejujurnya, seringkali Saya tidak tahu bagaimana memulai obrolan dengan orang baru. Saya tidak tahu harus mulai dari mana! Ketika itu terjadi, selalu akan berakhir setelah bertukar nama dan lokasi tempat tinggal. Ini adalah salah satu hal yang masi saya pelajari.

Jika ada yang ingin memproduksi film remake dan mengajak Anda main di dalamnya, film apa dan siapa yang ingin Anda perankan?

Pertanyaan yang berat. Sepertinya jika ada yang mau membuat remake ‘Marlina dan Pembunuh Empat Babak’, saya ingin bermain di sana. Itu adalah film yang keren. Jika Saya ditawarkan peran, bahkan ketika berpikir soal Marsha Timothy yang memainkan perannya dengan sempurna hingga membuat Saya merasa minder, Saya akan tetap memainkannya. Sebenarnya saya mengidolakan Mouly Surya dan akan sangat suka jika memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengannya suatu saat nanti.

Sheila Dara Aisha

Tadi Anda bilang kalau musik adalah passion utama. Jika boleh jujur, mana yang paling Anda nikmati: bernyanyi atau berakting?

Saya sering sekali ditanyakan tentang ini. Saya benar-benar ingin memainkan peran di sebuah pertunjukkan musikal [tertawa], jadi Saya bisa mendapatkan yang terbaik dari keduanya! Tapi untuk saat ini, Saya menikmati karir akting dan melihat musik hanya seperti hobi. Untungnya, Saya masih bisa menyalurkan passion di musik sejak menjadi host di acara ‘Breakout’ di mana Saya bisa bertemu dengan banyak musisi dan juga bermain musik bersama mereka.

Pernahkah Anda bertemu musisi favorit di acara tersebut?

Oh iya! Saya pernah mendapat kesempatan untuk mewawancarai Yuna. Jika bisa mengulangi seluruh wawancara, Saya pasti akan lakukan karena saat itu Saya sedang sakit dan karena suatu alasan, partner Saya tidak bisa hadir sehingga Saya harus mewawancarai sendiri. Dan karena saya mengidolakan Yuna, Saya juga sangat gugup dan merasa seperti tidak terlalu fokus selama wawancara. Jika bisa memutar balik waktu, Saya sangat ingin mengobrol lagi dengannya.

Kami ingin berbicara sedikit tentang fesyen. Apakah Anda percaya kalau pakaian yang dikenakan dapat menunjukkan kepribadian Anda?

Ya benar. Untuk Saya, fesyen adalah salah satu cara kita mengekspresikan emosi dan kepribadian. Kadang, terdapat hal yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Contohnya ketika kita belum pernah bertemu seseorang dan mengobrol personal dengan mereka, tapi kita bisa melihat dari pilihan busana mereka.

Seperti apa gaya personal Anda?

Gaya personal Saya berdasarkan pada mood. Tapi apapun yang Saya kenakan, entah yang feminin atau boyish, haruslah sesuatu yang nyaman yang tidak membatasi Saya dalam bergerak dan membiarkan Saya duduk nyaman di manapun yang Saya mau. Garis bawahnya, yang nyaman.

Sheila Dara Aisha

Apakah Anda punya nasehat untuk pembaca yang ingin menerobos ke industri hiburan?

Jangan takut mencoba hal baru karena setiap pengalaman adalah esempatan untuk belajar dan tumbuh. Pada akhirnya, untuk bertahan di industri ini, kita harus selalu belajar, tetap inovatif, dan up to date dengan apa yang sedang terjadi. Jika kita membatasi segala kemungkinan, kita tidak akan bertahan. Jadi, ya, selalu mencoba sesuatu yang baru!

Baca Juga: Berpetualang ke Pulau Labengki dan Sombori di Sulawesi Tenggara

You May Also Like