Air yang jernih, bangunan putih dan biru yang indah, situs purbakala yang menceritakan banyak sejarah, membuat sulit untuk tidak jatuh cinta pada Yunani dan pemandangannya yang sebening kristal. Kita akan ikuti Nadia Atmaji, reporter berita televisi, traveling ke tanah ajaib Yunani.

Yunani dan Pemandangannya yang Sebening Kristal

Yunani dan Pemandangannya yang Sebening Kristal

Pertama-tama, mengapa Yunani?

Saya benar-benar tertarik pada bangunan putih Santorini yang cantik dan makna historis Athena. Saya ke dua tujuan utama di sana, Pulau Santorini dan Athena.

Pakaian seperti apa yang Anda bawa untuk perjalanan?

Koper yang saya bawa ringan. Hanya membaya pakaian yang paling nyaman karena sudah berekspektasi akan banyak berjalan kaki ketik sampai sana. Dress panjang dan midi, atasan tipis, dan rok adalah yang paling penting.

Di mana Anda menginap?

Kami menginap di rumah yang disewa melalui Airbnb. Dua jalan utama di Santorini adalah Fira dan Oia, yang kedua sangat populer karena pemandangannya saat matahari terbenam. Jadi kami memilih menginap di wilayah Fira yang lebih sunyi, yang merupakan sebuah keuntungan karena makanan dan cinderamata di sana jauh lebih terjangkau dari pada yang ada di Oia. Di Athena kami menginap di sebuah apartemen di wilayah Syntagma yang merupakan pusat kota di sana.

Seperti apa cuaca di sana?

Sangat cerah dan panas! Bahkan Saya bisa merasakan kulit seperti terbakar. Ini sebabnya Saya selalu mengoleskan kembali tabir surya setiap satu jam sekali.

Bagaimana anda berkeliling di kota?

Kami banyak berjalan kaki di Fira. Sementara untuk menjelajahi seluruh pulau, kami menyewa tur mobil pribadi bersama sopirnya yang bernama Phanos. Sangat beruntung mendapatkan Phanos sebagai supir karena dia tahu banyak tentang sejarah dan kebiasaan di Santorini. Rasanya seperti ditemani oleh pemandu wisata lokal. Jika Anda bertanya-tanya, biaya tur pribadi selama setengah hari adalah sekitar €260 (kasarnya IDR 4,5 juta) untuk 4 orang, di mana harga itu sepadan karena Saya memesannya di menit terakhir.

Yunani dan Pemandangannya yang Sebening Kristal

Ceritakan tentang tempat-tempat yang Anda kunjungi di Yunani!

Perjalanan dimulai dari Pulau Santorini yang terdiri dari beberapa objek wisata. Kami tidak mempunyai waktu terlalu bayak tapi ingin melihat semuanya. Rute dimulai dari Perissa dan Perivolos di mana kami mengunjungi Laut hitam dan ke Pyrgos—ibukota pertama Yunani.Perjalanan berakhir di Oia, di mana kami melihat matahari terbenam.

Di Athena, kami mengunjungi Acropolis, sebuah benteng kuno yang terletak di singkapan berbatu di atas kota. Menghabiskan waktu di Athena adalah favorit Saya karena berkesempatan menjalani solo traveling dan mendapatkan me-time yang berkualitas. Saya menghabiskan hari dengan tur “Pelayaran Sehari ke 3 Pulau”. Saya mendatangi pulau Hydra, Poros, dan Aegina dalam satu hari.

Apakah makanan di sana enak?

Ya, saya cinta sekali masakan Yunani! Di Santorini, Saya mencoba makan di ‘Fanari’ yang menawarkan banyak pilihan dari masakan asli Yunani. Ada souvlaki (sate ayam atau domba), gyros (irisan daging, tomat, salad, gorengan, yang dibungkus jadi saebuah sandwich), dan moussaka (terong panggang dengan saus daging cincang yang dilimpahi dengan saus putih). Salah satu pengalaman makan malam yang tidak terlupakan adalah kami makan dengan pemandangan kaldera! Di Athena, misi menemukan makanan Yunani yang lezat akan berakhir di ‘Savas’, mereka menyediakan banyak makanan Yunani dan juga makanan Turki! (PS: Yunani dulunya pernah dikolonisasi oleh Kekaisaran Turki Ottoman dalam waktu yang cukup lama).

Adakah kebiasaan atau informasi kecil yang Anda rasa menarik?

Di Pulau Hydra, mobil dan kendaraan bermotor secara umum tidak diperbolehkan. Penduduk dan pengunjung dapat berpergian dari kota utama ke pantai di pulau tersebut dan desa-desa kecil lainnya dengan taksi air, keledai, atau berjalan kaki. Hanya sebagian kecil dari pulau tersebut yang berpenduduk, maka kebanyakan orang lebih memilih untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain dan berkeliling di jalanan kecil yang indah dan gang-gang kecil di kota.

Pernahkah Anda bertanya mengapa semua tembok di Santorini dicat putih dan biru? Anda mungkin berpikir itu ada kaitannya dengan patriotisme karena warnanya sama dengan bendera Yunani. Tapi sebenarnya hal tersebut dilakukan dengan alasan praktis. Teman Saya yang seorang Yunani mengatakan kalau cat warna putih dapat mengurangi cuaca panas di pulau. Phanos—si supir—bilang kalau cuaca musim panas bisa tidak tertahankan, jadi tembok putih membantu untuk mengurangi panasnya. Bagaimana dengan warna biru? Cat warna biru selalu siap tersedia di pulau ini dan sangat mudah ditemukan. Kombinasi kedua warna tersebut dengan cepat menjadi ciri khas pulau ini di akhir tahun 1960an dan menarik uang masuk ke negara karena wilayah ini akhirnya menjadi objek wisata bagi para turis. Lalu di 1974 pemerintah membuat undang-undang yang mewajibkan kalau semua rumah harus dicat dengan warna putih dan biru.

Apa hal baru yang dipelajari dari perjalanan Anda?

Labirin Santorini tidak pernah berhenti memberi kejutan. Setiap belokan dan tanjakkan memberikan pemandangan yang berbeda. Ini memberi Saya pengartian yang dalam tentang kehidupan, di mana semua hal hanyalah soal sudut pandang. Mungkin pada kali pertama Anda melihatnya sebagai sebuah masalah, tapi di akhir hari, sebenarnya hal tersebut adalah berkat yang disamarkan.

Yunani dan Pemandangannya yang Sebening Kristal

Apa yang dibawa pulang dari Yunani?

Magnet kulkas, bola salju, dan pistachio. Pistachio adalah jenis kacang yang ditanam di Aegina, sebuah pulau di Athena. Saya membagikan kacang itu ke teman-teman kantor, mereka menyukainya dan bertanya di mana Saya membelinya. Rasanya memang benar-benar seenak itu!

Baca Juga: Valerie Thomas dan Kebebasan dalam Berekspresi

You May Also Like